Sabtu, 23 Mei 2009

Sedikit Cerita dari Orang Bandung

Ditulis Oleh Dinda

Monday, 04 May 2009
ImageSebelumnya saya minta maaf untuk pihak yg merasa d rugikan, saya dsini bkn untuk memprovokasi or membaut panas 2 kubu yg sedang bertikai...Saya sebagai orang bandung yg skarang tinggal di bekasi lebih senang melihat kedewasaan teman-teman The JAKMANIA ketimbang teman bobotoh/viking.

Saya sudah beberapa kali nonton pertandingan persib di stadion siliwangi bandung meskipun stadion penuh dengan para bobotoh maupun viking tapi di situ saya tidak menemukan kedewasaan dari sebuah suporter yang sudah ada sebelum saya lahir, sepanjang pertandingan yang saya dengarkan hanya cacian untuk wasit yang kurang tegas memimpin pertandingan or cacian terhadap suporter lawan yag hadir maupun musuh merek.

Begitupun sebaliknya saya hanya 1 kali menonton pertandingan Persija, tepatnya Persija vs Persela di stadion senayan, hanya beberapa menit stadion di penuhi warna orange memang tidak kalah dengan bobotoh/viking yang memadati stadion siliwangi dengan warnah biru, tapi di senayan lah saya merasakan terharunya melihat kedewasaan sebuah suporter yg mungkin usiannya lebih muda dari bobotoh, di senayan lah saya mendengarkan nyanyian pembangkit semangat untuk tim Persija bahkan sapaan "Selamat Datang" untuk suporter lawan yg datang ke senayan.

Di situ lah saya merasakan keharmonisan persaudaraan yg kental yg JAKMANIA tunjukkan terhadap suporter lawan yang datang, begitulah yg mereka (JAKMANIA) lakukan tanpa ada cacian terhadap wasit bahkan suporter lawan... Kapan Sepak Bola negeri ini bisa berdamai khususnya untuk suporternya, biar pecinta sepak bola tidak takut lagi dateng ke stadion untuk memberi dukungan terhadap tim kebanggannya...Berdamailah para suporter negri ini seperti yg JAKMANIA saat Persija vs Persela.... bukankah perdamaian itu indah....

Ayo dong bobotoh/viking jngan mau kalah sama The JAKMANIA soal kedewasaan...sesekali kalian mengalah dan mengakui kelemahan kalian untuk menjadi yang terbaik...Amin.

Untuk : Jak Mania pertahankan predikat suporter terbaik mu, jadilah contoh suporter terbaik di negeri ini....Amin.

Untuk bobotoh/ viking maju terus.
salam damai selalu....

Komentar ADMIN : Jangan kapok datang ke GBK...Siapkan energi untuk teriak-teriak. :) Nuhun teh..

Selengkapnya...

Cinta Suporter Sejati

Ditulis Oleh Angga Fraceka

Sunday, 10 May 2009
ImageMungkin banyak teman-teman Jakmania merasa kecewa dgn semakin beratnya peluang Persija meraih gelar juara di Indonesia Super League (ISL),harus kita akui sekarang tim kesayangan kita Persija Jakarta poinnya tertinggal jauh dari Persipura yang semakin kokoh menduduki puncak klasemen, sehingga lebih realistis kalau persija mengalihkan targetnya ke Copa Indonesia.

Tetapi menurut gue kita sebagai seorang Jakers sejati tidak boleh terlarut dalam kesedihan,karena Persija walau boleh di katakan peluangnya hampir tertutup di ISL,ingat apapun kondisi&hasilnya,hal ini tidak boleh sedikitpun melunturkan cinta kita kepada Persija,bukankah kita pendukung Persija&bukan cuma sekedar pendukung tim juara?

Kalau kita cuma pendukung tim juara,mendingan aja kita menunggu mendekati akhir musim lalu kita lihat tim mana yang peluang juaranya paling besar atau bahkan hampir juara kemudian kita dukung/jagokan,tapi itu menurut saya itu bukan sikap seorang suporter sejati tapi sikap seorang pecundang berbaju suporter.

Jadi andaipun Persija gagal meraih gelar,apapun yang terjadi kita harus tetap dukung Persija sampai mati,darah kita akan selalu orens sehingga dukungan kita kepada Persija tidak akan pernah surut selamanya,karena justru di saat inilah tim kesayangaan kita persija sangat,sangat & sangat membutuhkan dukungan moril dari kita agar mental pemain bisa bangkit&lebih termotivasi meraih gelar copa,gelar yang lebih realistis kita raih musim ini.

Kita harus percaya pemain,pelatih maupun management pasti punya keinginan yang sama dengan kita semua yaitu juara mereka berusaha di dalam lapangan sedangkan tugas kita memberikan dukungan maksimal di sisi lapangan/tribun penonton.

Ingat the jakers apapun hasilnya mau menang,seri,mapun kalah seorang suporter sejati takkan pernah luntur cinta&fanatisme terhadap tim kesayangannya.

HIDUP PERSIJA

Selengkapnya...

Minggu, 03 Mei 2009

Biang Keributan Bukan Suporter, Tapi Wasit

Ditulis Oleh Vhey

Thursday, 30 April 2009
ImageKekhawatiran seperti yang dikumandangkan POLRI bahwa supporter sepakbola adalah biang kerusuhan sangat bertolak belakang. ingin bukti?

Pertandingan Indonesia Super League (ISL) 2009 antara Arema VS Persija di stadion Kanjuruhan Malang (26/3) kemarin berlangsung panas, selain karena kedua klub adalah klub besar di tanah air tetapi juga karena nuansa rivalitas yang cukup kental. Puluhan ribu Aremania memadati stadion, begitupun dengan ratusan Jakmania yang hadir di kota Malang.Saya sendiri menjadi yang kurang beruntung, karena tak bias menyaksikan langsung partai ini.

ujur sejak awal saya sudah sedikit khawatir begitu mengetahui bahwa wasit yang akan memimpin pertandingan Arema VS Persija ini adalah Viator Ambariita yang berasal dari Bandung, kenapa?semua Jakmania dan sebagian penikmat bola negeri ini pun paham bahwa rivalitas antara Jakarta dan Bandung sedemikian peliknya. Kekhawatiran yang memang selama 90 menit pertandingan ssedikit demi sedikit terbukti.

Dalam catatan saya ada beberapa keputusan wasit yang amat mempengaruhi jalannya pertandingan dan bahkan sangat kontroversial, berikut beberapa diantaranya :

1. Dimulai dari kartu kuning kedua (kartu merah) untuk Pierre Njanka di menit ke 16 babak ke 1. Kenapa kontroversial?karena sebelum wasit meniupkan peluit tanda Njanka melakukan pelanggaran terhadap pemain Arema sejujurnya disitu telah terjadi pelanggaran terlebih dahulu oleh pemain Arema, yaitu Handsball yang dilakukan oleh pemain Arema ketika berebut bola dengan Njanka. Disini wasit mencoba untuk tegas, tapi jujur terlalu ternburu-buru dan tidak pada tempatnya.

2. Handsball oleh pemain Arema di kotak pinalti Arema yang seharusnya menjadi pinalti untuk Persija, hanya dihadiahkan tendangan bebas untuk Persija. Kenapa wasit tak menanyakan kepada hakim garis terlebih dulu?

3. Dari beberapa kejadian dalam pertandingan ini tentunya kita sepakat yang paling aneh bin controversial adalah disahkanya gol kedua Arema yang dicetak oleh Brown. Baru kali ini saya melihat sosok pelatih Persija Danurwindo emosi dan marah, mungkin baru kali ini Om Danur protes ke wasit. Wajar karena memang insiden ini berawal dari cideranya Ponaryo yang membuat bola dibuang dan pertandingan terhenti, masalah muncul manakala bola yang memang harusnya menjadi bola Fair Play untuk Persija ternyata “dimanfaatkan” secara lick oleh Brown. Bola fair play itu seharusnya baru play on lagi ketika pemain lawan sudah memegang kembali bola. Tapi dalam kasus ini setelah lemparan kedalam, pemain Persija belum sedikitpun memegang bola.

4. Kartu merah kedua dalam pertandingan ini untuk Greg Nwokolo memang sangat tidak jelas bagi saya untuk menilai, karena saya hanya meyaksikan melalui televise, penasaran sayapun mencoba menghubungi beberapa rekan yang menyaksikan langsung di stadion Kanjuruhan, tapi mereka pun bilang bahwa kartu merah itu tidak jelas. Saya semakin yakin bahwa ini anaeh, manakala di layar TV melihat ekspresi dari Greg yang seolah bingung tentang apa yang dilakukan olehnya sehingga kartu merah itu keluar dari saku wasit sesaat ketika Persija menyamakan kedudukan 2-2 oleh Fabio Lopes.

Persija sudah punya jiwa ksatria dengan tidak Walk Out (WO), tapi akankah PSSI diam saja dengan “kelakuan” wasit seperti ini ? jika ingin membentuk SDM yang professional dan berkualitas seperti yang dicanangkan PSSI beberapa hari yang lalu, tentunya anda tidak akan diam kan?

Salut untuk seluruh punggawa tim Persija yang tetap dengan jiwa ksatria memutuskan untuk melanjutkan pertandingan meskipun “gila-gilaan”dikerjai wasitnya. Tim lain yang dikerjai oleh wasit seperti itu belum tentu memiliki jiwa ksatria yang lebih banyak memilih WO (Walk Out) dari pertandingan, sekali lagi saya salut untuk Persija. Salut juga untuk kedua kelompok supporter (Aremania-Jakmania) yang tetap tenang dan saling menghormati menyikapi jalannya pertandingan. Semoga kita mempertahankan kalau kita (Arema-Jakmania) adalah brotherhood selamanya.

Selengkapnya...